Saat memasuki masa remaja, otak disusun ulang untuk
mempersiapkan kedewasaan. Banyak hormon yang terlibat dan menunjukan sindrom
yang berbeda pada cewek dan cowok. Pada cewek, aktifnya estrogen dan
progesterone memicu sensitifitas sampai kadar tertentu dalam siklus bulananya.
Pada cowok, testosterone dan vasopressin juga menimbulkan sindrom yang khas.
Cewek menjadi lebih terobsesi akan penampilan.
Mementingkan penerimaan sosial dan tidak menoleransi penolakan. Hal utama dalam
hidup mereka adalah tetap terhubung dengan orang di sekitar. Jika terjadi
pemutusan kontak sosial. Atau setidaknya ancaman saja sudah cukup untuk membuat
mereka stres. Angka morbiditas (kesakitan) wanita terhitung lebih tinggi
dibandingkan pria. Ini karena, selama hidupnya wanita cenderung lebih banyak
stres ketimbang pria.
Saat memasuki masa remaja, cowok juga
cenderung ingin mencari pengakuan sosial. Ia ingin mendapatkan kedudukan yang
lebih tinggi di antara anak laki-laki lainya. Mereka melakukan jauh lebih
banyak permainan menang-kalah dibandingkan perempuan. Menjadi yang terbawah
adalah awal dari keterkucilan. Jadi, saat seorang cowok merasa dirinya lebih
rendah dari teman sebaya. Sirkuit-sirkuit stres akan mengambil alih otaknya.
Cowok terkenal kurang pandai menangani stres.
Terkadang, AIDS tidak diketahui
sampai seseorang mengalami penyakit tertentu. Sehingga cairan tubuhnya dites. Gejala
AIDS antara lain: Demam, berkeringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar,
kedinginan, merasa lemah, serta penurunan berat badan. Sindrom ini disebabkan
menyusutnya sel T CD4+
(sel kekebalan tubuh) hingga
kurang dari 200 per mikro liter darah.
Infeksi HIV hingga menjadi AIDS
berlangsung selama sembilan sampai sepuluh tahun. Anak-anak yang terlahir dari
orang tua pengidap HIV/AIDS mungkin akan terlihat tumbuh sehat. Namun, pada
umur tertentu gejala itu pasti akan datang. Setelah terjangkit AIDS rata-rata
waktu hidup pengidapnya hanya 9,2 bulan. Namun, laju perkembangan penyakit ini
pada tiap orang amat bervariasi. Yaitu, dari dua minggu sampai dua puluh tahun.
Tergantung seberapa kuat kekebalan tubuh
yang dimiliki.
Mungkin, yang paling pertama
merasakan gejala HIV adalah orang tuanya (bagi yang tertular melalui orang tua).
Lalu, setelah orang di sekitarnya tahu, stigma akan muncul. Bisa jadi saat ia
mengetahui ini, gejala AIDS belum nampak. Tapi, penolakan dan penurunan status
sosial membuat mereka merasa stres. Cewek akan dijauhi teman sebayanya dan
cowok akan dianggap lebih rendah karena tidak normal. Semua pemicu stres ini
akan menurunkan daya tahan tubuh mereka.
Maka, secara tidak langsung orang
yang mengucilkanyalah yang mempercepat kematian. Saat menginjak umur 14-15
tahun cowok memasuki masa puber. Membuat mereka tertutup dengan orang tua dan cenderung
lebih terbuka pada teman. Lalu, jika cowok tidak punya teman, apa yang akan
terjadi? Tentu saja ia akan merasa hidupnya tidak berarti. Begitu juga dengan
cewek yang mengalami pemutusan ikatan sosial.
Peran teman sebaya amatlah penting
untuk menyemangati. Serta, keterbukaan pada orang terdekat juga memperbesar
kemungkinan untuk mendapatkan perawatan medis. Karena, begitu mereka
mendapatkan perawatan Antiretrovirus.
Angka kesakitan akan menurun drastis. Sehingga, mereka akan terlihat tidak jauh
berbeda dengan orang normal.