Bodrex yang ada di saku saya |
Ketika bangun sore harinya, badan
saya terasa segar, kepala ringan, dan ingus pun terhenti. Namun lima belas
menit kemudian, pilek dan flu tersebut kembali menyerang. Penasaran kenapa
sudah minum obat tapi masih pilek, saya pun melihat Bodrex apa yang dibeli.
Ternyata itu adalah Bodrex untuk sakit kepala. Beruntung, saya tidak mengalami
efek samping apapun. Akhirnya, saya pergi lagi ke warung tadi guna menukar obat
dengan Bodrex Flu & Batuk. Karena sudah dikonsumsi satu tablet, saya harus
menambahnya dengan uang lima ratus rupiah.
Keadaan seketika kritikal ketika lepas
maghrib saya harus segera berangkat ke Jakarta. Saya khawatir obat ini
menyebabkan kantuk dan membutuhkan istirahat cukup dalam penyembuhanya. Apa
boleh buat demi kelancaran acara esok, saya harus tetap menenggak Bodrex.
Sekitar pukul 21:00 semua gejala flu dan pilek tadi sepertinya sirna. Tapi
tunggu dulu! Masih ada perjalanan menyeberang Selat Sunda dengan kapal RORO.
Saya agak cemas sebab paginya melihat berita bahwa cuaca di laut sedikit kurang
bersahabat. Saya berpikir pastinya akan terjadi banyak guncangan di kapal yang
bisa menyebabkan mual. Saya lalu berniat mengantisipasi dengan membeli obat
anti mabuk. Namun, kata ibu saya, “Jangan
(sembarang) minum obat lebih dari satu jenis!”—mau tidak mau saya pun
menurutinya.
Selama di kapal saya menghindari sekali
diam di dalam kabin—karena takut mual. Saya lebih memilih untuk mencari posisi
di geladak atas kapal. Hampir lima jam tiada henti ditampar angin laut yang
dingin dan lembab, badan saya rupanya tidak apa-apa. Mengaggumkan sekali,
bahkan selama di bus menuju Cikokol pun tak’ tersisa lagi gejala-gejala flu dan
pilek yang dari kemarin mendera. Keadaan tubuh yang kurang tidur plus lelah
selama perjalanan juga tidak sama sekali membuat saya terserang flu kembali.
Paginya setiba di Jakarta, jam 09:00
saya harus mengantarkan adik untuk wawancara kerja di Plaza Aminta. Seperti
saran kawan, sorenya saya pun pulang naik angkot ke stasiun Kebayoran dengan
tujuan Pondok Ranji guna selanjutnya menumpang angkot lagi ke Bintaro. Tak’
seperti adik saya yang saat di kereta commuter (mengeluh) kelelahan dan sakit
kepala—karena kurang tidur. Saya malah merasa sehat dan lupa kalau kemarin
mengalami flu yang menyebalkan. Bodrex harus diakui bukan hanya terjangkau,
reaksinya pun cepat, aman, tidak menimbulkan kantuk, serta efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar