Selasa, 28 Januari 2014

[KulinerDaihatsu] Berburu Kuliner Palembang di Bandar Lampung


            Sejarah mencatat bahwa sebelum 1964, daerah Lampung masih bergabung dengan Sumatera Selatan. ibu kota Lampung berjarak ±374 Km dari Palembang, kedua kota dihubungkan oleh jalan raya dan jalur kereta api. Melihat itu, tidak heran jika pertautan kedua wilayah ini begitu erat, termasuk soal budayanya. Bukti nyata lain terlihat dari keseharian sebagian penduduk Lampung yang bertutur bahasa Palembang. Masyarakat Palembang di Lampung membawa serta beberapa produk kebudayaannya seperti kuliner dan songket. Jika lama tinggal di Lampung, anda pula akan menemui bahwa tekwan dan pempek jadi sajian wajib di tiap hajatan.

            Kota saya juga memiliki banyak kedai makanan khas wong kito yang menyediakan aneka pempek, tekwan, kemplang, pepesan, dan pindang. Dijamin kalian tidak bakal repot bila ingin mencicipi selera Palembang atau sekedar mencari buah tangan. Ini adalah rekomendasi beberapa tempat yang bisa anda kunjungi:


Pempek Tenda Biru
Pempek Tenda Biru Cab. Kyai Maja
            Warung pempek yang pertama saya kunjungi ini berada di Jln. Kyai Maja no. 40, Way Halim. Tenda Biru bermula dari sebuah warung pempek kecil di halaman samping rumah di Jln. Urip Sumoharjo dekat rel pada sekitar 2006. Dinamai Tenda biru karena dulunya warung ini dinaungi terpal biru. Tenda Biru sampai sekarang sudah memiliki tiga cabang, di antaranya terletak (1) di Jln. Z.A. Pagar Alam no. 57; (2) Jln. Kyai Maja no. 40; (3) Jln. Tamin no. 51. Cabang Tenda Biru di Kyai Maja terbilang bagus karena tempatnya teduh serta parkirnya pun luas. Tenda Biru biasanya ramai saat liburan atau kira-kira di atas pukul 16:00 di hari biasa. Sesekali, bus rombongan dari luar kota seperti Bandung mampir ke sini untuk makan. Menu Tenda Biru relatif lengkap, anda bisa mengeceknya di website resmi sebelum ke sana. Tenda Biru sering menerima pesanan pempek untuk hajatan. Tenda Biru juga melayani pesanan pempek hingga Jakarta, Bandung, dan Bogor. Cabang Tenda Biru di Kyai Maja ini hanya sebagai kedai penjualan sedangkan, lokasi produksi ada di tempat lain.

           

Saat di sana saya memesan model, pempek telur, kulit, adaan, es kacang merah, dan srikaya. Berikut, sedikit ulasannya:


Cuka
Cuka Tenda Biru
Cuka adalah kuah yang terbuat dari campuran air, gula merah, gerusan ebi, bawang putih, cabai, dan asam jawa. Cuka Tenda Biru agak pekat, berwarna gelap, sedap, cukup pedas, dan punya rasa kuat. Cuka Tenda Biru bisa tahan dua hari di luar kulkas. Cuka adalah pembeda produk Tenda Biru dengan kompetitornya. Cuka Tenda Biru disediakan di meja dalam sejenis botol minum polimer.

Pempek Kecil
Pempek Kecil Pempek Tenda Biru
Pempek telur, kulit, pistel, keriting, lenjer, dan adaan adalah tipe pempek kecil. Tekstur pempek Tenda Biru lembut dan empuk dengan komposisi rasa yang seimbang. Pempek Tenda Biru digoreng dalam waktu yang cukup sehingga tidak terlalu kering dan garing. Warna pempek Tenda Biru yang menggoda bakal makin cantik setelah diguyur cuka. Pempek Tenda Biru memakai campuran beberapa ikan sebagai bahan baku. Ketika dimakan bersama, rasa pempek Tenda Biru cenderung didominasi kesedapan cukanya.

Model
Model Pempek Tenda Biru
Model adalah pempek dalam ukuran lebih besar yang dinikmati bersama kuah, bukan cuka. Model diolah dengan cara direbus lalu digoreng yang kemudian diiris sedikit supaya agak merekah dan disajikan dalam kuah kaldu hangat. Model biasanya berisi tahu atau telur. Model Tenda Biru ketika dihidangkan dibubuhi gilingan ebi di atasnya. Tekstur model Tenda Biru sangat empuk dan sedikit kenyal. Porsi model di sini juga relatif dapat mengganjal perut. Kuah model Tenda Biru berisi soun, sedikit daun bawang, dan cacahan timun. Kuah ini rasanya asin-asin sedap dan amat menonjol bahkan ketika dimakan bersama model.

Es Kacang Merah
Es Kacang Merah Pempek Tenda Biru
Sebagai penghilang dahaga saya memilih es kacang merah khas Palembang. Kudapan ini terbuat dari campuran santan, gula pasir, kacang merah yang sudah direbus, gula jawa, dan serutan es plus sedikit susu kental manis ketika penyajiannya. Rasanya segar, manis, dan enak—terutama kacang merahnya yang empuk serta saat dikunyah mengeluarkan sari gula. Es kacang merah di Tenda Biru dihidangkan dalam mangkok. Es kacang merah ini mampu mendinginkan tenggorokan dari hangatnya kuah model serta menetralisir pedas setelah melahap pempek.

Srikaya
Srikaya Pempek Tenda Biru
Cemilan hijau ini baik dijadikan santapan penutup. Terbuat dari campuran telur, santan, pandan, dan gula—cocok dinikmati bersama ketan. Disajikan dalam cangkir kecil lengkap dengan sebuah sendok plastik mungil. Srikaya Tenda Biru rasanya legit dan kentara telurnya. Tekstur srikaya Tenda Biru seperti agar-agar. Ketika dimakan bersama ketan, rasa panganan ini jadi unik. Kita tidak akan lagi fokus ke manisnya srikaya namun, mulai sedikit mengecap gurihnya ketan. Saya baru pertama kali mencicip kue basah ini dan langsung suka.


            Kesimpulan saya pempek Tenda Biru, baik yang disajikan dengan kuah kaldu maupun cuka, lumayan enak, agak kenyal, dan empuk. Harga yang dipatok pun cukup terjangkau. Jika mencicip beberapa kudapan di sini berturut-turut (seperti srikaya, es kacang merah, dan pempek) anda akan tahu bahwa perpaduan rasa legit, asin, pedas, asam, dan gurih mereka harmonis. Ini menandakan hidangan-hidangan di Tenda Biru dibuat dalam satu selera yang sama. Kalian bisa datang ke sini sekali-kali jika ingin mencoba.


Pempek 88
Pempek 88
            Jalan-jalan saya lanjutkan dengan mengunjungi tempat kedua yaitu kedai Pempek 88 yang terletak di Jln. Salim Batubara, Kupang Teba, Teluk Betung Utara. Sepanjang Salim Batubara anda akan menemui banyak warung pempek yang uniknya hampir semua dinamai dengan nomor. Saya tertarik mampir ke Pempek 88 karena pempek di sini terbuat dari ikan Belida. Konon Belida adalah ikan yang paling ideal untuk dibuat pempek. Saya di sini juga tertarik mencoba pempek panggangnya. Karena sebelumnya, saya tidak pernah makan pempek panggang berbahan ikan kelas wahid seperti di Pempek 88.

            Warung Pempek 88 memiliki fasilitas parkir yang memadai. Ketika memasuki halaman anda bakal melihat deretan meja dengan kursi-kursi plastik di dalam; tempat memanggang pempek di pelataran kiri. Pada tembok dekat kasir anda dapat pula melihat papan biru besar yang menghadap ke luar bertuliskan “ASLI BELIDA”. Setelah memesan anda bakal disuguhi teh tawar hangat yang diantar langsung ke meja. Pempek 88 tiap minggunya senantiasa mendapat pesanan untuk acara hajatan. Semua pempek di sini laris kecuali pempek pistel. Pempek 88 juga biasa melayani pesanan dari Jakarta.                                                                                                                                        
           

Sewaktu di sana saya memesan lenggang goreng, kapal selam, dan pempek panggang. Berikut, sedikit ulasannya:


Cuka
Cuka Pempek 88
Cuka Pempek 88 cenderung lebih encer, warnanya cokelat tua, saat ditenggak rasanya pedas menyengat, sedikit manis, sedap, dan kurang terasa asamnya. Jika diperhatikan anda bakal melihat cukup banyak serpihan cabai di dalamnya. Cuka di Pempek 88 diwadahi dalam botol beling berwarna gelap.


Pempek Panggang
Pempek Panggang Pempek 88
Pempek panggang disajikan bersama sambalnya yang berwarna cokelat gelap yang terbuat dari campuran cabai, kecap, dan ebi. Pertama kali mencicipi pempek panggang Belida Pempek 88 saya bingung. Sebab pada umumnya pempek panggang itu agak keras kulitnya dan kenyal di dalam. Sedangkan pempek panggang di sini teksturnya dari kulit sampai ke dalam lunak mirip kue moci. Tapi, ternyata inilah ciri unggulnya. Jika pempek panggang biasa setelah beberapa jam teksturnya mengeras, tidak begitu dengan pempek panggang di sini. Rasa dan teksturnya tetap sama seperti saat baru disajikan. Pempek panggang Pempek 88 juga memiliki rasa yang sangat kuat bahkan mampu mengalahkan sambalnya sendiri. Menurut saya inilah pengalaman baru dalam makan pempek.          

Pempek Lenggang Goreng
Lenggang Goreng Pempek 88
Lenggang goreng adalah kumpulan potongan kecil pempek yang  kemudian digoreng bersama telur sebagai perekatnya. Ini adalah favorit saya karena, di sini pempek bertemu dengan telur dadar. Rasa khas telur yang menyelimuti potongan pempek membuat kudapan ini menyenangkan untuk dikunyah. Lenggang goreng dihidangkan bersama soun, cacahan timun, taburan ebi giling, dan cuka. Lenggang goreng Pempek 88 memiliki rasa yang sedikit kenyal, khas, empuk, dan enak. Ketika dimakan bersama lenggang goreng, anehnya rasa agak asam dan manis cuka justru makin kentara. Berbeda dengan sewaktu cuka ditenggak sendirian yang rasanya lebih dominan pedas.

Pempek Kapal Selam
Pempek Kapal Selam Pempek 88
Pempek kapal selam adalah pempek isi telur dalam ukuran yang lebih besar. Kapal selam Pempek 88 disajikan dalam porsi yang pas. Ukurannya sekitar sekepal tangan orang dewasa. Kapal selam di sini sudah diiris merekah dan disajikan bersama taburan gilingan ebi, soun, dan cacahan timun. Patut diperhatikan bahwa ebi giling di sini teksturnya dibuat sehalus bubuk. Saat berusaha membelah-belah anda juga akan mendapati tekstur yang sedikit kenyal, empuk, dan matang merata. Pempek kapal selam Pempek 88 ringan di mulut; sensasinya luar biasa ketika disantap bersama cuka bahkan, pedasnya pun kalah dan hanya tersisa manis saja. Niscaya otak cuma bakal berkonsentrasi pada nikmatnya pempek Belida ini.


            Kesimpulannya: ada harga ada rupa. Pempek 88 memang sedikit lebih mahal tapi jelas rasa beda jauh dengan pempek biasa. Pempek 88 tidak bersaing di level Tenggiri, mereka spesialis Belida. Pempek 88 sangat terasa ikannya; menurut saya mereka merepresentasikan citra pempek sesungguhnya. Anda wajib coba pempek di sini! Jangan lupa pula bawa sedikit untuk yang di rumah!




            Supaya makin gamblang, anda bisa lihat video saya tentang makanan kedua kedai tersebut di bawah. Maaf bila nantinya ada beberapa kesalahan di sana.

*Ubah ke layar penuh (full screen) untuk tampilan lebih jelas!


Pempek Jalanan

            Bandar Lampung memiliki sebaran penjaja pempek dari pinggiran jalan sampai ke yang keliling-keliling di perkampungan. Harga per biji mereka biasanya di bawah Rp1.000, rasanya lumayan. Sekolah juga kadang jadi tempat yang bagus jika anda hendak mencari pempek murah. Anda bisa menemukan beragam pempek dari mulai lenjer, pistel, sampai panggang. Walaupun pempek tidak jadi menu sarapan seperti di Palembang tapi, cemilan ini tetap amat lekat di hati warga Lampung.